Peradaban Lembah Sungai Nil


Peradaban Lembah Sungai Nil

1. Letak Geografis

Peradaban Lembah Sungai Nil terletak di wilayah Mesir kuno, di sepanjang sungai Nil yang membentang dari hulu di Afrika Tengah hingga hilir di Laut Mediterania. Sungai ini menyediakan sumber daya air yang melimpah dan lahan subur di tengah padang pasir, menjadikan wilayah ini ideal untuk pertanian dan perkembangan peradaban. Setiap tahun, Sungai Nil meluap dan menyuburkan tanah di sekitarnya, menciptakan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan penduduk.

2. Seni Bangunan

Mesir dikenal dengan karya arsitekturnya yang megah, terutama piramida, kuil, dan patung. Piramida Giza adalah salah satu peninggalan terbesar dari Mesir Kuno, dibangun sebagai makam bagi para firaun. Kuil Karnak dan Luxor menunjukkan kemegahan seni bangunan dengan kolom-kolom besar, patung dewa, dan relief yang menggambarkan kehidupan kerajaan. Arsitek Mesir juga mahir dalam penggunaan batu besar tanpa semen, yang tetap kokoh hingga kini.

Piramida Cheops
Sumber: Wikipedia

3. Pertanian dan Pengairan

Pertanian adalah tulang punggung ekonomi Mesir kuno, dan Sungai Nil memainkan peran penting dalam penyediaan air untuk irigasi. Sistem irigasi dikembangkan untuk memanfaatkan limpahan air sungai Nil secara maksimal, dengan kanal dan bendungan yang mengatur aliran air. Tanaman utama yang ditanam adalah gandum, jelai, dan rami, yang digunakan untuk membuat makanan dan pakaian.

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Mesir Kuno mencapai kemajuan signifikan dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang matematika, kedokteran, dan teknik sipil. Mereka mengembangkan teknik arsitektur yang rumit, menciptakan sistem penghitungan yang memungkinkan pembangunan piramida, serta kalender yang berbasis pada pengamatan astronomi. Ilmu kedokteran Mesir mencakup pembedahan dasar dan penggunaan obat-obatan herbal.

5. Tulisan

Tulisan hieroglif adalah sistem tulisan utama Mesir kuno, yang digunakan dalam monumen dan naskah keagamaan. Hieroglif terdiri dari simbol-simbol yang mewakili benda, suara, atau gagasan. Selain hieroglif, mereka juga menggunakan tulisan hieratik, yang lebih sederhana dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Penemuan batu Rosetta membantu para ahli menguraikan arti hieroglif, membuka wawasan lebih dalam tentang sejarah Mesir. Tulisan dalam batu tersebut dapat dibaca oleh seorang Perancis yang bernama Jean Francois Champollion pada tahun 1800 M, dan sejak itu terbukalah tabir sejarah Mesir Kuno.


Tulisan Hieroglyph

Sumber: Wikipedia

6. Astronomi

Astronomi sangat penting dalam peradaban Mesir, terutama untuk menentukan waktu panen dan ritual keagamaan. Kalender Mesir dibagi menjadi tiga musim utama: banjir, pertanian, dan panen. Mereka mengamati pergerakan bintang Sirius, yang kemunculannya bertepatan dengan banjir tahunan Sungai Nil. Kemampuan mereka dalam mengukur waktu dengan akurat memungkinkan pembangunan kuil dan piramida yang sejajar dengan fenomena astronomi. Mereka juga sudah mengenal penanggalan dengan system peredaran matahari. Mereka membagi satu tahun menjadi 12 bulan dan setiap bulan terdiri dari 30 hari.

7. Politik dan Pemerintahan

Mesir Kuno dipimpin oleh firaun yang dianggap sebagai dewa di bumi, penguasa tunggal atas tanah dan rakyatnya. Pemerintahan Mesir dibagi menjadi beberapa periode besar:

  • Zaman Kerajaan Mesir Tua (2686-2181 SM): Dikenal sebagai periode di mana piramida terbesar dibangun, termasuk Piramida Giza. Firaun memiliki kekuasaan absolut dan diyakini sebagai titisan dewa Horus. Pada awalnya Mesir terbagi dua menjadi Kerajaan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Kedua kerajaan ini berhasil dipersatukan oleh Firaun Menes. Oleh karena itu, raja Mesir disebut juga Nesutbiti (Raja Mesir Hulu dan Mesir Hilir).

Raja yang terkenal pada masa kerajaan Mesir Tua diantaranya Raja Chufu (Cheops), Chefren, dan Menkaure. Pada masa Firaun Pepi I sekitar 2500 SM, kerajaan Mesir memperluas daerahnya sampai ke Nubia Selatan dan Abessynia. Tetapi setelah masa pemerintahan Firaun Pepi II, kerajaan Mesir dengan pusatnya di Memphis semakin lemah kerajaan Mesir terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil.

 

  • Zaman Kerajaan Mesir Pertengahan (2055-1650 SM): Masa ini ditandai dengan Kerajaan Mesir yang terpecah belah menjadi kerajaan-kerajaan kecil dapat dipersatukan oleh raja dari Kerajaan Thebe yang bernama Firaun Sesotris III sekitar 1880 SM. Firaun Sesotris III berhasil memerintah Mesir dengan baik. Setelah masa Pemerintahan Sesotris III terdapat beberapa raja yang memerintah Mesir, diantaranya Raja Amenemhet III sekitar 1800 SM. Namun setelah raja Amenemhet III meninggal muncul bangsa-bangsa Asia yang disebut bangsa Hyksos yang menyerang dan menguasai Mesir.
  • Zaman Kerajaan Mesir Baru (1550-1070 SM): Dikenal sebagai masa kejayaan

Bangsa Mesir dibawah pimpinan Firaun Ahmosis I dari kerajaan Thebe berhasil mengusir bangsa Hyksos dan mendirikan kerajaan Mesir Baru. Firaun Ahmosis I diangkat sebagai penguasa Kerajaan Mesir Baru. Setelah meninggal, ia digantikan oleh Firaun Thtmosis I. Dibawah pimpinan Firaun Thutmosis III, kerajaan Babylonia, Assyiria, Cicilia, dan Cyprus tunduk dibawah kekuasaan Mesir.

Raja-raja Mesir setelah Thutmosis III diantaranya:

1)     Amenhotep II (1447-1420 SM)

2)     Firaun Thutmosis IV

3)     Amenhotep IV

4)     Firaun Tut-Ankh-Amon

5)     Firaun Haremheb

6)     Firaun Ramses II

7)     Firaun Ramses III


Amenhotep IV
Sumber: Wikipedia

8. Sistem Kepercayaan

Kepercayaan Mesir kuno bersifat politeistis, dengan banyak dewa yang dipuja untuk berbagai aspek kehidupan. Dewa utama termasuk Amun-Ra (dewa matahari), Osiris (dewa kehidupan setelah mati), Isis (dewi kesuburan), dan Horus (dewa langit). Orang Mesir percaya pada kehidupan setelah mati, yang tercermin dalam tradisi mumifikasi dan pembangunan makam yang megah. Firaun dianggap sebagai perantara antara para dewa dan manusia.

Dewa-dewa dalam kepercayaan Mesir Kuno:

·       Dewa Osiris (Dewa tertinggi)

·       Dewa Thot (Dewa Pengetahuan)

·       Dewa Anubis (Dewa berkepala anjing)

·       Dewa Apis (Dewa berwujud Sapi)

·       Dewa Ra (Dewa Matahari)

·       Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan dan Matahari)

Gambar Dewa Anubis

Sumber: Wikipedia


9. Peninggalan Kebudayaan

Mesir meninggalkan banyak warisan kebudayaan yang berharga, seperti piramida, kuil, obelisk, dan patung-patung raksasa. Selain itu, papirus yang berisi teks-teks agama, sejarah, dan administrasi memberikan wawasan tentang kehidupan sehari-hari di Mesir kuno. Peninggalan-peninggalan ini menjadi simbol kehebatan peradaban Mesir yang mampu bertahan ribuan tahun dan mempengaruhi banyak kebudayaan setelahnya.

Beberapa peninggalan budaya Mesir kuno:

  • Tulisan Hieroglyph

Tulisan berbentuk gambar yang dipergunakan hingga abad ke-5 sesudah maehi.

·       Piramida

Bangunan yang berfungsi sebagai makam raja-raja Mesir. Piramida terbesar di Mesir adalah Piramida Cheops (Chufu) dengan tinggi mencapai 137 meter.

·       Ilmu Hitung

Pengetahuan geometri telah mencapai tingkatan yang cukup tinggi. Mereka sudah mampu mengukur dan menghitung dengan tepat luas segitiga, segi empat, segi lima dan seterusnya.

·       Sphinx

Sphinx adalah patung singa berkepala manusia yang terletak didepan piramida yang melambangkan kekuasaan dan pemerintahan dari seorang raja Mesir yang dimakamkan di piramida tersebut.


Sphinx

Sumber: Wikipedia

 

·       Obelisk

Obelisk adalah sebuah tugu batu yang didirikan masyarakat Mesir Kuno untuk memuja Dewa Amon-Ra (Dewa bulan dan matahari).


Obelisk

Sumber: Wikipedia

 

·       Mummi

Mummi adalah mayat atau jenazah para raja atau bangsawan yang diawetkan. Pembuatan Mummi didasarkan pada kepercayaan masyarakat Mesir bahwa jiwa orang yang telah meninggal akan tetap hidup terus dan berada pada jasadnya apabila badan jasadnya tidak rusak.

·       Kota-kota kuno di Mesir

1)     Kota Gizeh, di kota ini terdapat piramida terbesar yaitu piramida Cheops.

2)     Kota Deir el Bahri, di kota ini ditemukan bangunan tempat pemujaan masyarakat Mesir seperti kuil Dewa Amon yang dibangun oleh Ratu Hatshepsut.

3)  Kota Abu Simbel, di kota ini ditemukan bangunan kuil yang dibangun pada masa pemerintahan raja Ramses II.

4)   Kota Memphis dan Thebe, di kedua kota ini terdapat bangunan-bangunan istana yang sangat indah dan megah.

 

0 comments:

Post a Comment