PERTEMPURAN AMBARAWA

 PERTEMPURAN AMBARAWA

1. Latar Belakang

Pertempuran Ambarawa terjadi pada bulan Desember 1945, sebagai bagian dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan, Belanda yang dibantu oleh tentara Sekutu berusaha untuk kembali menguasai wilayah Indonesia. Pada bulan Oktober 1945, pasukan Sekutu mendarat di Semarang dan Ambarawa dengan dalih untuk membebaskan tawanan perang Belanda yang ditahan oleh Jepang. Namun, kehadiran Sekutu yang membawa pasukan Belanda membuat rakyat dan tentara Indonesia curiga. Pasukan sekutu yang diboncengi NICA mempersenjatai bekas tawanan tersebut. Ketegangan meningkat, terutama di Ambarawa, yang berujung pada pertempuran sengit antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pasukan Sekutu.

2. Jalannya Pertempuran

Pada tanggal 2 November 1945, presiden Soekarno bertemu dengan Brigjen Bethell dan menghasilkan sejumlah kesepakatan diantaranya:

  • Sekutu akan tetaap menempatkan pasukannya di Magelang dalam rangka menyelesaikan tugasnya mengurus tawanan, tetapi dengan jumlah terbatas.
  • Jalan raya antara Magelang-Semarang tetap terbuka bagi lalu lintas tentara sekutu dan masyarakat Indonesia.
  • Sekutu tidak akan mendukung aktivitas NICA dalam badan-badan yang berada dibawah kekuasaannya.

Pihak sekutu melanggar kesepakatan tersebut dengan menambah jumlah pasukannya di Magelang. Pertempuran di Ambarawa berlangsung dari tanggal 20 November hingga 15 Desember 1945. Setelah pertempuran kecil di Semarang, TKR dipimpin oleh Kolonel Soedirman mulai melakukan serangan terhadap pasukan Sekutu yang bermarkas di Ambarawa. Serangan dimulai pada 20 November 1945 ketika Sekutu melakukan pemboman di desa-desa sekitar Ambarawa. Sebagai respon, TKR dari Yogyakarta dan Solo bergabung dengan pejuang lokal untuk mengusir Sekutu dari Ambarawa.

Pertempuran semakin memanas pada 12 Desember 1945, di mana Kolonel Soedirman memimpin serangan besar dengan taktik “supit urang” atau pengepungan dari dua sisi. Dalam serangan ini, pasukan TKR berhasil mengepung dan mempersempit ruang gerak Sekutu di Ambarawa.

Kolonel Soedirman
Sumber: Wikipedia

3. Akhir Pertempuran

Setelah bertempur selama hampir sebulan, pasukan TKR berhasil memukul mundur pasukan Sekutu dari Ambarawa pada 15 Desember 1945. Pertempuran ini dimenangkan oleh pasukan Indonesia, yang berhasil merebut kembali kendali atas Ambarawa dan sekitarnya. Sekutu mundur ke Semarang, meninggalkan Ambarawa yang telah menjadi saksi kemenangan strategis bagi Republik Indonesia.

4. Dampak Pertempuran

Pertempuran Ambarawa memiliki dampak besar bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kemenangan ini memberikan semangat juang yang tinggi bagi pejuang Indonesia dan memperkuat posisi diplomatik Indonesia di mata internasional. Selain itu, pertempuran ini menunjukkan kekuatan dan kemampuan militer Indonesia dalam melawan pasukan asing yang lebih terlatih dan bersenjata lengkap. Pada tanggal 15 Desember, hari kemenangan di Pertempuran Ambarawa diperingati sebagai Hari Infanteri oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

0 comments:

Post a Comment